Kisah Pahit Penuh Hikmah
KISAH PAHIT YANG PENUH DENGAN HIKMAH
Kisah Pahit Saat Bersahabat
Kisah
Pahit ini berkisah saat saya duduk di bangku SMP. Saat itu saya mempunyai
sahabat yang bernama Rendy, sejak SD memang kita bersahabat, belum ada yang
membuat saya dan ia marah ataupun sampai bermusuhan. Di masa SMP kelas saya dan
dia memang berbeda dan kita sudah sibuk dengan tugas dan pelajaran masing -
masing, waktu itu saya sedang banyak tugas dan belum sempat menemui Rendy, saya
pun hampir 2 hari tidak bertemu dengannya, biasanya saya dan Rendy sering
berkomunikasi lewat tatap muka, maupun lewat Handphone dan Sosial Media. Waktu
itu Rendy sempat menelpon saya , tetapi saya tidak angkat, karna sedang sibuk
mengerjakan tugas sekolah. Keesokan harinya saya pun berpapasan wajah
dengannya, tetapi pada saat itu saya merasa tidak bisa berbicara dengannya,
begitupun dia. Kami hanya berpapasan dan tersenyum, tidak seperti biasanya
memang, Rendy selalu menyapa saya lebih dulu. Saya merasa ada yang tidak enak.
Malam itu saya berfikir apakah karna saya tidak menelponnya, dia jadi marah,
karna sudah malam saya pun tertidur pulas di kamar, dan tiba - tiba handphone
saya berbunyi, tetapi tidak saya hiraukan itu karna saya sudah mengantuk. Saya
merasa amat bersalah hari itu. Keesokan harinya, saat saya ingin kekelasnya,
saya tidak melihat Rendy, dan saya pun bertanya kepada temannya, ternyata Ia
Izin hari itu. Saya berniat ingin menelponnya. Saat saya ingin menelponnya tiba
- tiba muncul Ibu dari Rendy, ia mengatakan bahwa Rendy akan pindah sekolah
karna ada urusan bisnis orang tua. Saya pun kaget mendengar berita itu, dan
saya merasa bersalah sekali karena belum bisa berkomunikasi denga Dia, saya
terlalu sibuk, dan sekarang Dia sudah pindah. Saya pun minta maaf kepada Ibu
dari Rendy karna Saya belum sempat bertemu. Saya menangis pada waktu itu. Rendy
adalah sahabat sejati saya. Pertemuan saya yang terakhir waktu itu tanpa kesan.
Kisah Pahit ini saya ambil hikmahnya. Bahwa kita sebagai teman apalagi bersahabat
, jangan pernah memutus tali silaturahmi, komunikasi, jangan karena kepentingan
lain kita mejadi lupa.